[TekStory] Sejarah pembuatan handphone pertama di dunia
Hampir seluruh orang dunia menggunakan telepon genggam atau yang biasa disebut dengan handphone. Bahkan beberapa di antaranya sampai ketergantungan dengan perangkat komunikasi praktis ini. Namun, tahukah Anda tentang sejarah handphone mulai dari pertama kali diciptakan?
Dikutip dari Wikipedia, sistem handphone pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper, yaitu orang yang bekerja di pabrik Motorola pada 3 April 1973.
Saat itu, Cooper mengemukakan ide untuk sebuah alat komunikasi yang dapat dibawa kemana-mana dengan mudah. Di samping itu, bentuknya di desain sedemikian rupa hingga sangat fleksibel. Di situlah sebuah tantangan hadir, yaitu membuat sebuah perangkat kecil yang memiliki komponen atau material elektronik di dalamnya.
Akhirnya, pada 21 September 1983 handphone pertama lahir dengan berat sekitar 2kg. Saat itu, perangkat komunikasi tersebut dijual dengan harga USD 3,995 dolar atau setara dengan Rp 39 juta.
Sayangnya saat itu, bukan nama Cooper yang terkenal sebagai pencipta Handphone, melainkan perusahaan yang dinaunginya, yaitu Motorola. Saat itu baterai yang digunakan hanya mampu bertahan selama 20 menit.
Selain Cooper, ada satu orang lagi yang berjasa dalam pengembangan handphone, yaitu Amos Joel Jr, sebagai pakar di bidang switching. Switching merupakan sistem penyambung pada handphone dari satu wilayah ke wilayah lain. Artinya switching tersebut berfungsi sebagai pengatur agar ketika pengguna handphone berpindah tempat, koneksi atau jaringan tidak terputus. Itulah sebabnya meskipun Anda sedang berada dalam kendaraan berjalan, Anda tengah menelpon dan jaringan tersebut akan tetap tersambung.
Saat itu, handphone pertama di dunia disebut sebagai 1G yang masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS, menggunakan frekuensi 825Mhz-894Mhz dan dioperasikan pada Band 800Mhz.
Kelemahannya adalah bentuk yang terlalu besar, sehingga kurang nyaman bila digunakan. Selain itu pergerakan pengguna pun dibatasi agar jaringan dapat tetap terhubung karena teknologi saat itu belum maksimal untuk menjangkau jaringan saat pengguna berpindah tempat.
Baru pada sekitar tahun 1990-an ada 2G di Amerika dengan menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan GSM. Analognya sudah digantikan dengan digital. Kini sudah hadir koneksi 3G yang menghadirkan layanan internet. Lebih canggih lagi, generasi keempat atau biasa disebut 4G telah hadir menyambangi handphone masa kini.
Koneksi 4G ini memberikan kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Kini dapat Anda lihat bagaimana perkembangan handphone dari masa ke masa yang selalu menghadirkan sentuhan teknologi yang canggih.
Saat itu, Cooper mengemukakan ide untuk sebuah alat komunikasi yang dapat dibawa kemana-mana dengan mudah. Di samping itu, bentuknya di desain sedemikian rupa hingga sangat fleksibel. Di situlah sebuah tantangan hadir, yaitu membuat sebuah perangkat kecil yang memiliki komponen atau material elektronik di dalamnya.
Akhirnya, pada 21 September 1983 handphone pertama lahir dengan berat sekitar 2kg. Saat itu, perangkat komunikasi tersebut dijual dengan harga USD 3,995 dolar atau setara dengan Rp 39 juta.
Sayangnya saat itu, bukan nama Cooper yang terkenal sebagai pencipta Handphone, melainkan perusahaan yang dinaunginya, yaitu Motorola. Saat itu baterai yang digunakan hanya mampu bertahan selama 20 menit.
Selain Cooper, ada satu orang lagi yang berjasa dalam pengembangan handphone, yaitu Amos Joel Jr, sebagai pakar di bidang switching. Switching merupakan sistem penyambung pada handphone dari satu wilayah ke wilayah lain. Artinya switching tersebut berfungsi sebagai pengatur agar ketika pengguna handphone berpindah tempat, koneksi atau jaringan tidak terputus. Itulah sebabnya meskipun Anda sedang berada dalam kendaraan berjalan, Anda tengah menelpon dan jaringan tersebut akan tetap tersambung.
Saat itu, handphone pertama di dunia disebut sebagai 1G yang masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS, menggunakan frekuensi 825Mhz-894Mhz dan dioperasikan pada Band 800Mhz.
Kelemahannya adalah bentuk yang terlalu besar, sehingga kurang nyaman bila digunakan. Selain itu pergerakan pengguna pun dibatasi agar jaringan dapat tetap terhubung karena teknologi saat itu belum maksimal untuk menjangkau jaringan saat pengguna berpindah tempat.
Baru pada sekitar tahun 1990-an ada 2G di Amerika dengan menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan GSM. Analognya sudah digantikan dengan digital. Kini sudah hadir koneksi 3G yang menghadirkan layanan internet. Lebih canggih lagi, generasi keempat atau biasa disebut 4G telah hadir menyambangi handphone masa kini.
Koneksi 4G ini memberikan kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Kini dapat Anda lihat bagaimana perkembangan handphone dari masa ke masa yang selalu menghadirkan sentuhan teknologi yang canggih.
Komentar
Posting Komentar